Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 August 2015

Naskah: Sahrudi Foto: Dok.MO

Di penghujung periode pertama kepemimpinannya sebagai Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim), Rita Widyasari berhasil melahirkan berbagai kemajuan di berbagai bidang seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Kini, Kukar telah menjelma menjadi kota modern yang mampu menyejahterakan rakyatnya.

Berawal dari misi “Gerbang Raja” alias Gerakan Membangun Rakyat Sejahtera yang diusungnya saat menjadi Bupati Kukar ternyata sangat efektif dalam memotivasi pimpinan dan masyarakat Kukar untuk berlomba membangun kesejahteraan dan kesehatan.


Ambil contoh program kesehatan bagi masyarakat, Kukar sudah membangun sedikitnya dua rumah sakit rakyat yang bertaraf internasional dengan pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa kelas.


Ketika masih menjabat Bupati, Rita memang memiliki konsep ‘DaYaKu Raja’ yang merupakan kepanjangan dari ‘Dasar Pelayananku Kaulah Raja’ yang menitikberatkan kepada upaya pemenuhan pelayanan kesehatan untuk rakyat. “Jadi, semua orang harus diberikan pelayanan seperti raja. Karena itu saya membangun rumah sakit  tanpa kelas dengan fasilitas mirip kelas 1 dan itu sekarang sudah ada,” ungkap Rita seraya menambahkan bahwa di kabupatennya juga ada  15 Puskesmas lainnya yang sudah mendapatkan ISO karena ia mewajibkan rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kabupaten Kukar semuanya harus sudah mendapat ISO, sehingga dari segi pelayanan semua terstruktur dalam pelayanan bagi masyarakat. Sementara rakyat Kukar juga dijamin kesehatannya dengan program Jamkesda yang  mengcover semua orang ber KTP Kukar.  Sedikitnya sudah 60 miliar rupiah dana yang ia kucurkan saat menjabat Bupati untuk mengcover semua masyarakat. “Sekarang kan sudah ada aturan dari pusat harus menggunakan BPJS. Cuma ini case-nya adalah agar bisa mengobati orang sampai sembuh, misalnya orang yang bersangkutan sakit dan tidak bisa ditangani, maka kami melakukan rekomendasi itu untuk mengcover agar dirawat tidak hanya di RS  di Kabupaten Kukar,” jelas Rita. Untuk itu Pemkab Kukar bekerjasama dengan RS yang ada di Jakarta dan Surabaya.  


Kebijakan perempuan yang akrab disapa Bunda RW ini juga mendapat apresiasi dari rakyat ketika menerapkan program 'satu guru satu laptop' untuk meningkatkan kualitas para pendidik.  Bagi warga yang rumahnya tidak layak huni, Rita pun melakukan program bedah rumah. "Sekitar 2400 rumah rakyat sudah kami bedah agar layak huni," tegasnya.


Kaum perempuan Kukar juga semakin membanggakan Rita ketika ia menelurkan kebijakan program bantuan usaha kepada para ibu sebesar 25 juta rupiah hingga 200 juta rupiah. Di sektor kepariwisataan, "tangan dingin" Rita juga mampu mengemas event-event internasional di Kukar, sehingga dalam tempo singkat kabupaten ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 3 kali lipat dari sebelumnya.


Kepeduliannya kepada pembangunan keluarga sejahtera di Kukar juga ia lakukan dengan terus menekan angka kematian ibu hamil dan kesehatan anak. Karena ia yakin  keluarga mempunyai peranan yang penting dalam membangun peradaban bangsa dan bangsa yang kuat lahir dari keluarga yang kuat dan sejahtera. Kegigihannya meningkatkan kesejahteraan keluarga rakyatnya selama kepemimpinan periode pertama itu, membuat Rita dinobatkan sebagai penerima penghargaan Satyalancana Wira Karya (SWK) dari Presiden RI Joko Widodo pada  Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXII Tahun 2015.  Satyalancana Wira Karya adalah penghargaan tertinggi dari Negara untuk Bidang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang diberikan kepada mereka yang sangat menonjol dalam komitmen dan kepemimpinan serta dukungan dharma baktinya kepada nusa dan bangsa sehingga dapat dijadikan suri tauladan bagi orang lain. Rud