Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015
Naskah: Giattri. F.P Foto: Dok. MO
Awal Februari tahun ini menjadi momentum prestisius bagi seorang Tri Rismaharini. Karena, kepemimpinannya sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, diakui dunia dan ia dinobatkan menjadi wali kota terbaik ketiga se-jagad oleh World Mayor Prize (WMP).
Satu hal yang membuat ia begitu dikagumi dunia adalah karena sukses mempromosikan kebijakan sosial ekonomi, dan lingkungan di kota terbesar kedua di Indonesia ini.
Kebijakannya menata taman di Surabaya, sangat diapresiasi oleh WMP. Sebagai contoh adalah Taman Bungkul yang awalnya tak pantas disebut taman disulap olehnya menjadi taman yang indah dan tempat rekreasi gratis untuk warga Surabaya.
Taman Bungkul juga telah diakui dunia dengan sebagai taman terbesar se-Asia Tenggara. Selain taman Bungkul, taman –taman di Surabaya yang awalnya sudah tak terurus juga disulap oleh Risma menjadi taman yang indah. Surabaya juga menjadi kota terbersih se Indonesia dengan menyabet gelar Piala Adipura tiga kali berturut-turut dari tahun 2011, 2012, dan 2013.
Selain itu, ia juga mempunyai andil yang sangat besar dalam pembangunan pedestrian bagi pejalan kaki dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.
Yang tak kalah menarik dari sosok Risma adalah sikapnya yang tak gentar akan ancaman dalam menata kota Surabaya, sikap tersebut tercermin ketika ia berjuang untuk menutup beberapa lokalisasi di kawasan Surabaya. Ia sadar ketika akan melakukan hal tersebut akan sangat beresiko, mengingat kawasan prostitusi mempunyai backing yang kuat dari berbagai oknum aparat sampai dengan preman setempat. Namun dengan semangat ingin mewujudkan kota Surabaya yang bersih dan terhindar dari penyakit masyarakat, ia dengan mantap menutup kawasan-kawasan prostitusi di kota Surabaya. Salah satunya adalah penutupan Gang Dolly.
Satu lagi yang patut dicontoh dari Risma sebagai Kepala Daerah dalam menjalankan Roda Pemerintahannya, ia tidak lagi menggunakan berlembar-lembar kertas untuk menetapkan kebijakan proyek pembangunan lantaran semua prosedur dengan sistem online. Maksudnya agar lebih mudah mengontrol pengeluaran dinas. Sistem ini diterapkan pada seluruh sektor. Mulai dari kesehatan, pendidikan, perbaikan jalan, pajak, sampai kenaikan pangkat pegawai. Sistem elektronik ini digunakan oleh Pemkot Surabaya untuk mencegah tindakan suap dan korupsi yang bisa saja dilakukan oleh stafnya.
Atas berbagai prestasi yang diraih oleh Risma dalam menata kota Surabaya, ia diganjar berbagai macam penghargaan, antara lain pada tahun 2012 yang lalu Tri Rismaharini mampu membawa Surabaya menjadi kota berpartisipasi terbaik se-Asia Pasifik versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi masyarakat Surabaya dalam mengelola lingkungan Hidup.
Penghargaan tingkat Asia Pasifik berikutnya adalah Future Government Awards 2013, Kota Surabaya menyabet 2 kategori sekaligus yaitu data center dan inklusi digital dengan menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik. Di bawah kepemimpinannya Kota Surabaya berhasil mendorong masyarakat Kota untuk menghasilkan produk dari tanaman bakau, misalnya bakau batik, sirup dan produk makanan bakau lainnya.
Februari 2014 lalu, ia dianugerahi sebagai Mayor of the Month atau wali kota terbaik. Dan yang teranyar, tepatnya april 2014, Kota Surabaya menyabet penghargaan Socrates Award kategori Future City dari European Business Assembly (EBA).
Jerih payah Risma dalam menata kota Surabaya semata dilakoninya sebagai wujud kecintaannya kepada kota tersebut beserta masyarakatnya. Hal itu membuatnya selalu mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat Surabaya sebagai Wali Kota yang Tegas, tanpa Kompromi, namun tetap mencintai rakyatnya. Rud