Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 August 2015

Naskah: Andi Nursaiful Foto: Dok. MO

Bertanggung jawab atas kelancaran operasi kereta api di semua provinsi di Jawa, serta wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung, membuat Edi Sukmoro memiliki peran dan pengaruh bagi khalayak luas.

Sejak terpilih sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada 29 Oktober 2014, peran dan pengaruh besar kontan diemban oleh Edi Sukmoro. Bukan saja dalam mempertahankan kinerja apik yang telah dicapai KAI dalam beberapa tahun terakhir, tapi terlebih karena pengembangan KAI harus selaras dengan desain besar transportasi Indonesia ke depan.


Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah bertekad membangun jaringan transportasi massal yang saling terintegrasi di sejumlah kota besar mulai tahun ini, di mana tentu saja harus melibatkan PT KAI. Transportasi perkeretaapian adalah bagian dari tatanan transportasi massal yang terorganisasi dan tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi lainnya.


Upaya membangun perkeretaapian nasional yang berdaya saing dan terintegrasi dengan moda transportasi lain menjadi target utama yang ingin dicapai pemerintah. Terlebih di saat kereta api kini semakin dipercaya oleh masyarakat sebagai angkutan penumpang maupun barang.


Tugas strategis yang diemban pria kelahiran Semarang, 15 Maret 1959, ini, diyakini mampu dijalankan dengan baik, mengingat  Edi bukan orang baru di dunia perkeretaapian. Sebelum duduk di kursi direktur utama, ia menjabat Direktur Aset Non-produksi PT Kereta Api Indonesia. Kerja kerasnya menertibkan aset-aset PT KAI dan penelusuran data aset berhasil dengan baik.


Pengembangan dan pembangunan jalur kereta api yang terus dikembangkan, kelak akan membawa perubahan yang sangat besar dalam industri perkeretaapian nasional beberapa tahun ke depan. Terlebih jika jika Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 yang  mempercepat pembangunan Trans Sumatera Railways, Trans Kalimantan, dan Trans Sulawesi sudah terwujud.


Pengembangan jaringan kereta api beberapa tahun ke depan juga mencakup pengembangan jaringan kereta api perkotaan dan kereta api antar-kota, kereta api khusus, hingga kereta cepat. Sebagai satu-satunya perusahaan pelat merah yang bergerak dalam jasa angkutan kereta api, kerja keras Edi dan segenap karyawan perusahaan yang dipimpinnya tentu sangat diharapkan.


Satu hal yang tak kalah penting dalam konteks pengembangan dan perencanaan masa depan industri perkeretaapian, adalah aspek pelayanan dan keamanan. Inilah yang juga mendapat perhatian serius KAI. Buktinya, anak perusahaan KAI, yakni PT Kereta Api Pariwisata, merilis hotel transit di Stasiun Gambir, Jakarta senilai Rp 4,4 miliar, demi meningkatkan layanan.


Peran KAI semakin penting setelah pemerintah mengucurkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun. Menurut Edi, suntikan dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli sarana proyek Trans Sumatera.


Sementara Kementerian Perhubungan akan fokus membangun jalur kereta trans Sumatera, KAI saat ini sedang membangun jalur ganda di wilayah Sumatera Selatan yaitu jalur Niru-Tanjungenim Baru, Tanjungenim Baru-TLS, Tanjungrambang-X5-X6, Blambanganumpu-Giham, Cempaka-Blambanganumpu dan jalur X6-Penimur-Niru. Jika jalur ganda tersebut sudah beroperasi, maka KAI akan dapat menambah kapasitas angkut batubara dan tentunya berimbas pada pendapatan perusahaan.


Tahun ini, Edi menargetkan pertumbuhan angkutan barang sebesar 35 persen dan angkutan penumpang sebesar 10 persen. PT KAI juga berencana membeli 5 set K1 (eksekutif), 5 set K3 (ekonomi) AC, 392 unit gerbong PPCW dan KRL seri 205 sebanyak 120 unit. Pada 2014, volume angkutan penumpang sekitar 280 juta penumpang. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 21 persen dari tahun 2013. Sementara volume angkutan barang sekitar 32 juta ton atau naik sebesar 24 persen dari tahun 2013.